Menteri Perdagangan Resmikan Pasar Rakyat Donggala

0 235

Beriklan? Hubungi : 0853 9999 4508

DONGGALA – Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Dr Zulkifli Hasan disambbut ribuan orang saat berkunjung ke Kabupaten Donggala, Rabu (29/6) kemarin. Kedatangan Mendag yang juga ketua umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) ini dalam rangka meresmikan pasar rakyat.

Ketiga pasar tersebut adalah Pasar Labean, Pasar Ogoamas, dan Pasar Sioyong. Peresmian pasar dilaksanakan secara terpusat di Pasar Desa Toaya, tempat Mendag Zulhas meninjau distribusi minyak goreng curah serta harga dan pasokan bahan pokok.

“Saya memantau harga-harga bapok di Pasar Toaya, serta meresmikan tiga pasar rakyat di Donggala yang merupakan bantuan dari Kementerian Perdagangan, yakni Pasar Rakyat Labean, Ogoamas, dan Sioyong,” kata Mendag Zulhas.

Di sela-sela peresmian pasar itu, Menteri Zulhas menegaskan, fokus untuk menurunkan harga minyak goreng curah dan menstabilisasi harga barang-barang kebutuhan pokok (Bapok) yang digencarkan di seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya di Pulau Jawa.

Untuk itu, Mendag Zulhas bertolak ke Pasar Toaya, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah untuk memastikan harga minyak goreng curah sudah sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp14.000 prt liter. “Saya berangkat dari Jakarta pukul 02.00 dini hari. Sampai Donggala pagi-pagi sekali untuk memastikan apakah harga minyak goreng curah di Donggala sudah sesuai HET pemerintah atau masih tinggi,” kata Mendag Zulhas kepada awak media.

Setelah meninjau langsung Pasar Toaya serta bertanya langsung kepada pedagang dan pembeli, Mendag Zulhas mendapati harga minyak goreng curah stabil di harga Rp14.000 per liter. “Setelah langsung turun ke Pasar Toaya ini, senang rasanya harga minyak goreng curah stabil sesuai HET. Hanya saja kalau minyak goreng kemasan bermerek itu tentu mengikuti nilai keekonomian. Hal yang pasti, pemerintah memastikan minyak goreng murah untuk rakyat terus terjaga ketersediaannya,” kata Mendag Zulhas.

Di Pasar Toaya, Mendag Zulhas menemukan kreativitas pedagang yang mengemas minyak goreng curah dalam botol-botol plastik. Minyak goreng curah dijual bersama botol plastik tersebut dengan harga Rp14.500 per liter. Selisih Rp500 dari HET menjadi biaya pengepakan botol plastik. “Rp500 adalah harga botolnya, sedangkan harga minyaknya tetap Rp14.000 per liter. Nah, agar nanti tidak ada lagi beban pedagang harus menyiapkan kemasan sendiri, pemerintah akan menyiapkan minyak goreng kemasan sederhana yang dikemas dengan baik dan terstandar. Harga jualnya akan tetap Rp14.000 per liter, mereknya Minyakita,” kata Mendag Zulhas.

Perlu diketahui Pasar yang diresmikan oleh Mendag Zulhas itu menggunakan dana Tugas Pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan. Pertama adalah Pasar Labean merupakan pasar rakyat yang dibangun pada tahun 2021 sebesar Rp6 miliar. Pasar Labean menempati lahan seluas 900 meter persegi dengan luas bangunannya mencapai 500 meter persegi. Pasar Labean memiliki 40 kios dan tujuh los yang menampung 128 pedagang. Komoditas yang dijual antara lain barang pokok dan penting, serta kain.

Kemudian pasar Ogoamas dibangun menggunakan dana TP Kemendag tahun 2017 sebesar Rp6 miliar. Berdiri di atas lahan seluas 850 meter persegi dengan bangunan seluas 500 meter persegi. Pasar ini menampung 117 pedagang serta memiliki 32 kios dan tujuh los. Komoditas yang dijual adalah barang pokok dan kain.

Sementara itu, Pasar Sioyong dibangun menggunakan dana TP Kemendag tahun 2019 sebesar Rp6 miliar. Dibangun di atas lahan seluas 1.500 meter persegi dengan luas bangunan 500 meter persegi. Saat ini menampung 128 pedagang dan memiliki 40 kios serta delapan los. Komoditas yang dijual adalah bapok dan kain. (dp)

Tinggalkan Balasan