Putus Kontrak, Bobot Jembatan Towale Hanya 2 Persen

0 424

Beriklan? Hubungi : 0853 9999 4508

DONGGALA – Pupus sudah harapan masyarakat Simbe Desa Towale. Jembatan penghubung yang mereka nanti-nantikan tak selesai dibangun. Proyek pembangunan jembatan tahun anggaran 2019 ini telah putus kontrak sejak 26 Desember lalu.

Mirisnya, bobot akhir pekerjaan jembatan hanya 2 persen. Bobot 2 persen ini hanya meliputi oprit. Proyek dengan pagu anggaran Rp1,4 miliar tersebut di kerjakan CV Karya Indah Lestari. Anehnya meski sudah di putus kontrak, pekerjaan masih tampak jalan hingga 31 Desember lalu.

Pada waktu itu satu unit alat berat jenis eksavator dibantu beberapa pekerja terlihat sedang memasang tiang kelapa. Bahkan hingga tanggal 4 Januari kemarin, satu unit mobil truk sedang menurunkan batang kelapa yang sama persis di pasang di proyek tersebut.

PPK Binamarga Dinas PUPR, Ratih Kusumawardani ST, membenarkan telah memustus kontrak proyek tersebut. Sebelum dilakukan pemutusan kontrak, menurut Ratih pihak Dinas sudah berulang kali memberikan teguran kepada pihak rekanan. “Sudah ulang-ulang kali kami berikan teguran itu. Tapi tidak ba dengar,” katanya.

Lanjut Ratih menyebutkan, pihak Dinas sudah 3 kali melakukan teguran. Kemudian Show Cause Meeting 2 kali. Namun kontraktor tidak mampu mengejar ketertinggalan bobot.

Berdasarkan perhitungan dinas PUPR, sebut Ratih, bobot pekerjaan memang hanya terhitung 2 persen. Sedangkan material yang sudah ada di lokasi tidak masuk dalam hitungan. “Bobot 2 persen itu hanya oprit. Yang lain tidak masuk hitungan. Misalnya besi yang tidak masuk hitungan karena belum terpasang,” sebutnya. (ang)

Tinggalkan Balasan