Di Eropa, Harga Kelor Rp800 Ribu Per Kilo

0 1,454

Beriklan? Hubungi : 0853 9999 4508

DONGGALA – Jika di Sulteng kebanyakan masyarakat menjadikan kelor sebagai hidangan, berbeda dengan masyarakat di luar Indonesia. Ternyata kelor memiliki sejuta manfaat yang tidak hanya dijadikan makanan.

Hal ini terungkap pada sosialisasi kelor yang dilaksanakan oleh PT Morina Organik Indonesia (MOI) Blora Jawa Tengah, di Ruang Kerja Bupati Donggala, Kamis kemarin. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Bupati Donggala, Mohammad Yasin.

Sosialisasi Kelor tersebut bermaksud untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA), berupa tanaman Kelor yang selama ini dianggap sebagai potensi usaha yang menjanjikan.

“Mudah-mudahan kedatangan PT MOI dapat memberikan suport dan semangat bagi masyarakat Donggala dan potensi kelor yang ada di Donggala bisa diberdayakan paling tidak untuk menambah pendapatan Kabupaten Donggala,” kata Yasin.

Yasin mengatakan, kelor sering kali dijumpai dimana saja. Kelor juga sebut Yasin memiliki kelebihan yaitu tidak perlu dibibitkan. “Tetapi tidak disadari bahwa kelor merupakan potensi besar,” sebutnya.

Selain itu, dari sisi kesehatan, lanjut Wabub, kelor juga sangat bermanfaat. Pada intinya kata Yasin, kelor tidak susah ditemukan di Donggala. “Untuk itu manfaatkan lahan tidur karena potensi kelor luar biasa,” ujarnya.

Sementara itu, CEO PT MOI, Ir Dudi Krisnadi dalam paparannya menyampaikan bahwa kelor adalah tanaman ajaib. dengan potensi kelor sebagai tanaman ajaib, Kabupaten Donggala bisa berpeluang menjadi eksportir kelor terbesar jika tanaman tersebut dikelola dengan baik. “Saya sudah berkeliling Eropa untuk mempromosikan kelor. Di Eropa harga Kelor per kilo itu Rp800 ribu,” sebutnya.

Menurut Dudi, negara turky meminta kepada pihaknya untuk mendrop kelor 1 ton perbulannya. “Ingat bapak ibu, kelor dimata dunia itu luar biasa manfaatnya sehingga dijuluki tanaman ajaib,” sebutnya lagi.

Lebih lanjut menurut Dudi, di Negara Eropa sejak tahun 2015 permintaan kelor meningkat. Namun permintaan itu tidak semua bisa terpenuhi. “Tinggi permintaan disebabkan peneliti kelor asal Afrika mengatakan kekuatantan kelor solusi dunia, kelor bisa jadi obat, kosmetik, sampai biofull,” terangnya.

Lanjut Dudi, hasil penelitian tersebut dikuatkan dengan oraganisasi dunia dan universitas juga memebenarkan kelor tidak bisa dibantah keajaibannya. “Untuk itu, Dia berharap kepada Pemerintah Daerah Kab. Donggala agar membantu dan mensuport dalam mempromosikan kelor,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan