Camat Bansel Sebut Pemotongan BLT Rp100 Ribu Sudah Dikembalikan

0 343

Beriklan? Hubungi : 0853 9999 4508

DONGGALA – Sejak beberapa hari terakhir ini dunia maya dihebohkan dengan persoalan pemotongan dana BLT masyarakat Desa Tanamea, Banawa Selatan. Di dalam video itu, aparat desa dituding sengaja memotong dana BLT sebesar Rp100 ribu dari total yang seharuanya diterima sebesar Rp600 ribu.

Kejadian ini dibenarkan oleh Camat Banawa Selatan, Hasan. Kepada Radar Sulteng, Hasan menyampaikan kronologis awal kejadian tersebut. Kata Hasan penyaluran BLT itu diserahkan pada 8 Mei lalu. Pada waktu itu menurut Hasan, dirinya di dampingi Kapolsek Banawa dan pendamping desa turut serta dalam awal penyaluran. “Kami ikut pada penyaluran itu. Karena kami liat sudah aman, ya kami pulang,” katanya.

Ternyata menurut Hasan, setelah penyaluran itu, sejumlah warga mendatangi kantor camat. Warga tersebut kata Hasan, mempertanyakan pemotongan BLT sebesar Rp100 ribu. “Ada beberapa warga datang ke kantor. Mereka Mempertanyakan pemotongan itu. Bukan saya tidak terima, tapi yang datang lalu itu bukan warga penerima BLT yang di potong. Jadi saya minta kepada mereka, agar warga penerima BLT itu yang datang,” ungkapnya.

Lanjut Hasan, setelah itu, sebanyak 6 KK penerima BLT yang di potong tersebut datang ke kantor camat. Satu persatu penerima BLT itu kata Hasan, mengaku mendapat pemotongan sebesar Rp100 ribu. Alasannya uang Rp100 itu untuk diberikan kepada warga yang layak menerima tapi tidak masuk di dalam daftar penerima BLT di Desa. “Nah dana Rp100 itu kalau tidak salah untuk 24 KK yang layak menerima tapi namanya tidak ada di dalam daftar penerima,” ungkap Hasan.

Setelah menerima laporan itu, menurut Hasan, dirinya langsung melakukan konfirmasi ke pendamping desa dan pemotongan itu ternyata benar. Hasan kemudian meminta kepada pemerintah desa untuk mengembalikan dana pemotongan tersebut. “Alhamdulilah pemerintah desa langsung kembalikan. Kecuali 6 KK yang datang melapor ke saya. Mereka tidak mau terima kembali dana Rp100 ribu itu. Katanya sudah terlambat,” sebut Hasan.

Terkait kejadian itu, Hasan menegaskan, dirinya akan melaksanakan musyawarah khusus di Desa Tanamea untuk meminta klarifikasi pemerintah desa terkait pemotongan itu, Senin (18/5). “Ini yang saya lakukan, supaya masalah itu betul-betul selesai. Kita minta klarifikasi dari pemerintah desa dan warga penerima itu besok,” tandasnya. (ang/ma)

Tinggalkan Balasan