Kapal Pengangkut 600 Ton Pupuk Tenggelam Di Perairan Donggala

0 516

Beriklan? Hubungi : 0853 9999 4508

DONGGALA – Kapal layar Motor (KLM) Hasil Niaga Bahari tenggelam di perairan selat makassar sekira pukul 19.00, Minggu (10/10) malam kemarin. Beruntung 5 ABK dan 1 Kapten selamat dari insiden naas itu. Kapal ini mengangkut 600 ton pupuk urea dari Kabupaten Bontang Menuju pelabuhan Pantoloan.

Para ABK KLM Hasil Niaga Bahari ini tak sengaja ditemukan oleh nelayan asal Donggala yang hendak pergi melaut sekitar pukul 11.00 Senin (11/10). Para ABK kemudian langsung di evakuasi ke KLM Cahaya Buana. Disusul tim basarnas, TNI AL dan Ditpolair.
Para ABK kemudian dibawa ke pos KPLP Pelabuhan Donggala untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Kapten KLM Hasil Niaga Bahari, Muhammad Ansar menceritakan kronologis tenggelamnya kapal mereka di perairan selat makassar. Sejak Minggu Sore, menurut Ansar, angin kencang sudah mulai berhembus kencang. Gelombang laut pun mulai tinggi. Kepal seketika oleng akibat dihantam ombak setinggi 4 meter. Tak berselang lama, kapal tenggelam akibat air masuk ke seluruh badan kapal. “Ombak sekitar 4 meter. Air sampai masuk ke dalam ruang kemudi. Cuma tiga kali oleng langsung tenggelam, karena banyak sekali air masuk,” ujarnya.

Melihat kapal akan tenggelam, menurut Ansar, para ABK langsung mengambil pelampung penolong dan meloncat. Tak ada barang yang bisa diselamatkan kecuali satu buah handphone milik ABK. Setelah kapal tenggelam, kata Ansar, dirinya bersama ABK hanya bisa pasrah dan berupaya meminta bantuan menggunakan handphone tersebut. “Untung ada satu HP, itu yang menyelamatkan kita juga. Saya telepon keluarga di Sinjai untuk ke Basarnas Kabupaten Sinjai. Karena kita tidak tahu harus telepon siapa di Donggala atau Palu,” kisahnya.

Lanjut Ansar mengungkapkan, dirinya bersama para ABK terombang-ambing kurang lebih 16 jam di laut. Hingga akhirnya ada kapal nelayan yaitu KLM Cahaya Buana bertepatan melintas dan langsung menolong. “Pelampung sudah bocor. Bertepatan ada kapal nelayan temukan kami. Kemudian datang tim dari Basarnas. Sebelumnya kami sudah pasrah. Tapi alhamdulillah masih selamat,” ucapnya.

Sementara itu, Komando Pos Angkatan Laut (Danposal) Donggala, Letda Laut (E) Mosis Sulis, mengatakan, proses evakuasi terhadap korban berawal dari informasi Basarnas Palu. Menurut Mosis, lokasi ditemukannya para ABK sekitar 30 mil dari perairan tanjung karang. “Alhamdulilah dalam proses evakuasi ini tidak ada kendala-kendala,” katanya.

Lanjut Mosis mengatakan, beruntung para korban sudah terlebih dahulu ditemukan oleh KLM Cahaya Buana yang kebetulan lewat. Sebab, titik koordinat yang dikirimkan oleh korban kepada Basarnas tidak ditemukan. “Kebetulan KLM cahaya Buana ini sedang mau melaut. Pukul 11.00 mereka menemukan 6 kru KLM Hasil Niaga Bahari sedang berenang. Kemudian ketemu dengan kapal Basarnas dan Sireder mako Lanal. Akhirnya semua kru dibawa ke darat dengan selamat,” tandasnya. (*/dp)

Tinggalkan Balasan