Jembatan Tibo-Saloya Putus Diterjang Banjir
DONGGALA – Hujan deras yang melanda Kabupaten Donggala sejak Senin (7/9) kemarin menyebabkan sejumlah wilayah di daerah tersebut diterjang banjir. Salah satunya sungai yang melintasi wilayah Desa Saloya dan Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora. Akibat banjir besar, jembatan penghubung dua desa itu putus.
Saat ini akses utama masyarakat tersebut sama sekali tak bisa dilewati. Untuk menuju Desa Saloya maupun sebaliknya, masyarakat harus memutar melalui jalur Desa Ape Maliko dan Desa Masaingi.
“Benar jembatan putus pak. Kalau mau ke wilayah Tibo, masyarakat memutar lewat Desa Ape Maliko,” ungkap Kepala Desa Saloya, Sadrik, Rabu (9/9) kemarin.
Sementara itu Kepala Desa Tibo, Zainal Z Mahaini, mengatakan, masyarakat Desa Tibo sangat bergantung pada jembatan penghubung tersebut. Zainal menyebutkan hampir 50 persen masyarakat Tibo melintas melalui jembatan untuk berkebun di wilayah Desa Saloya.
Dengan putusnya jembatan, masyarakat harus memutar melalui Desa Masaingi dan Desa Ape Maliko. Jaraknya menurut Zainal sekitar 30 kilo meter untuk sampai ke desa seberang. Selain memutar, ada juga masyarakat yang menyeberangi sungai dengan berjalan kaki menuju kebun. Sedangkan kendaraan di simpan tak jauh dari sungai. “Kalau air agak surut masyarakat bisa menyeberang. Tapi motor di simpan,” ungkap Zainal.
Mewakili masyarakat Desa Tibo, Zainal berharap kepada Pemerintah bisa segera memperbaiki jembatan penghubung kedua desa itu. “Kami berharap Pemerintah Daerah bisa memperbaiki kembali jembatan ini. Bukan hanya untuk masyarakat Tibo tapi untuk masyarakat Desa lainnya. Karena Desa Saloya kalau mau ke kantor Kecamatan lewat jembatan ini juga,” harapnya. (dp)