Dinilai Tak Mampu Atasi Sampah, Masyarakat Minta Kepala DLH Dievaluasi

0 220

Beriklan? Hubungi : 0853 9999 4508

DONGGALA – Sejumlah masyarakat Donggala meminta kepada Bupati Donggala, Kasman Lassa untuk mengevaluasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) khususnya kepada Kepala DLH, Hermanto sebagai pimpinan di OPD tersebut. Hal ini didasari oleh penanganan dan pengelolaan sampah di Ibu Kota yang dinilai tidak berjalan dengan baik.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya tumpukan sampah di sejumlah titik di ibu kota yang berserakan dan tak diangkut oleh petugas kebersihan. Salah satunya tumpukan sampah yang berada tepat di depan masjid raya donggala.
Pantauan Radar Sulteng, Minggu (21/11), sampah-sampah tersebut telah berserakan hingga ke badan jalan. Bahkan tumpukan sampah itu menjadi santapan hewan ternak milik warga.

Salah seorang pemuda Banawa, Heri Soumena, mengatakan, masyarakat Donggala khususnya ibu kota sudah berulang kali meminta kepada DLH untuk serius menangani sampah di ibu kota. Namun menurut Heri, DLH selalu berlasan penanganan sampah terkendala oleh anggaran. “Saya pikir itu tidak terlalu objektif untuk dijadikan alasan. Anda sudah dibebankan tugas, jadi harus punya tanggungjawab dan inisiatif,” sebutnya.

Heri prihatin dengan kondisi Kabupaten Donggala yang dijuluki sebagai kota wisata namun sampahnya berserakan dimana-mana. Oleh karena itu, Heri berharap kepada Bupati Donggala untuk melakukan evaluasi kepada Kepala DLH Donggala. “Bupati sudah memberikan tangungajawab, tapi yang diberi tanggungjawab seperti tidak serius menangani sampah. Jadi kami minta kepala DLH harus dievaluasi,” tegasnya.

Senada dengan Heri, salah seorang masyarakat Donggala, Jamil M Syah, mengatakan, sebagai OPD yang diberikan tanggungajawab terkait penanganan sampah, DLH harus punya system pengelolaan sampah mulai dari jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. “Jangka pendeknya itu bagaimana DLH membuat satu system supaya jangan sampai sampah itu terbengkalai. Dalam artian DLH juga harus mampu menjabarkan system pengelolaan sampah dari posisi perencanaan anggaran untuk kebutuhan mengelola sampah itu sendiri,” katanya.

Dengan kondisi sampah yang berserakan di ibu kota donggala seperti saat ini, menurut Jamil, hal itu menggambarkan ketidakmampuan dinas terkait dalam mengelola sampah. Baik dari system eksekusi program maupun bagaimana system pengelolaan dana dasar untuk digunakan dalam mengelola sampah. “Saya pikir kalau penanganan sampah ini diprioritaskan, itu bisa tercover sampai satu tahun,” katanya.

Sementara itu, kepala DLH, Hermanto, mengakui bahwa saat ini sampah masih menumpuk di sejumlah titik di ibu kota. Namun kata Dia, hal itu bukan tanpa alasan. Menurut Hermanto, DLH tak memiliki anggaran yang cukup unntuk menangani sampah. Mulai dari operasional hingga honor petugas kebersihan. “Anggaran kami hanya mampu sampai bulan Mei saja. Selebihanya tidak ada lagi,” katanya.

Meski begitu, menurut Hermanto, dirinya berinisiatif mencari soslusi agar sampah bisa tetap terangkut meski anggaran telah habis. Hermanto, juga bersyukur Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan turut membantu menangani persoalan sampah khususnya di ibu kota tersebut. “Alhamdulilah kabar baiknya, anggaran kita kembali lagi di APBD Perubahan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini, Hermanto berjanji akan menyelesaikan seluruh persoalan sampah di ibu kota. “Pokoknya sepekan full kita bersihkan,” tandasnya. (ujs)

Tinggalkan Balasan