Belajar Penataan Ruang, Komisi 3 Kunker ke Ogan Hilir

0 374

Beriklan? Hubungi : 0853 9999 4508

DONGGALA – Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Donggala melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Kunker ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua II, Aziz Rauf bersama ketua komisis 3, Sudirman.

Kedatangan anggota DPRD Donggala tersebut disambut oleh ketua Fraksi PDIP Ogan Ilir, Amir Hamzah. Pertemuan sesama legislator ini berlangsung di ruang rapat pimpinan DPRD Ogan Ilir. Tak hanya ketua Fraksi PDIP, beberapa OPD di lingkup Pemkab Ogan Ilir juga turut hadir pada kesempatan itu. Sebaliknya, beberapa OPD di Lingkup Pemkab Donggala seperti Dinas Perhubungan dan Dinas PUPR juga turut hadir.

Kunker kali ini, DPRD Donggala fokus pada penataan ruang daerah. Sebab Kabupaten Ogan ilir dinilai menjadi salah satu daerah yang paling tepat untuk dijadikan rujukan terkait tata ruangnya. Meski baru berumur 17 tahun, Ogan Ilir mampu menyusun RTRW dengan cukup baik. Padahal 65 persen wilayah Ogan Ilir merupakan rawa. Hanya 35 persen daratan tanah.

Menariknya, kantor DPRD Ogan ilir ini dibangun tepat disebelah bentangan rawa yang luas. Berbeda dengan kantor DPRD Donggala yang tergabung dalam satu gedung, di Ogan Ilir kantor DPRD terbagi menjadi beberapa gedung.

“Kami di sini ada 40 anggota DPRD. Satu anggota satu ruangan. Setiap ruangan ada satu staf,” sebut ketua Fraksi PDIP saat membuka pembahasan Tata Ruang dan peningakatan PAD.

Sementara itu Wakil Ketua II, Aziz Rauf mengatakan, tujuan utama Kunker komisi 3 DPRD Donggala ini memang untuk sharing dan belajar terkait tata ruang hingga peningkatan PAD di Ogan Ilir.

Apalagi kata Aziz, Kabupaten Donggala beberapa waktu lalu baru saja dilanda bencana yang memporak porandakan wilayah Donggala dan sekitarnya. Atas dasar itu juga menurut Aziz, Donggala juga perlu merancang kembali RTRW untuk pembangunan kedepan. “Ogan ilir menjadi salah satu daerah yang mampu mengatur pembangunannya yang lebih baik. Hal ini yang mendorong kami untum Kunker ke Ogan Ilir,” sebutnya.

Menurut Aziz, pasca bencana itu, Pemkab Donggala tak ingin hanya berpangku tangan. Untuk menyusun rencana pembangunan itu, kata Aziz tentu harus dilakukan langkah-langkah awal yaitu menyusun RTRW. “Kami datang ke sini supaya menjadi referensi terkiat RTRW pembangunan Kabupaten Donggala kedepan,” katanya.

Terkait RTRW, Bappeda Ogan Ilir menyebutkan, Pemkab telah menyusunnya sejak tahun 2006 atau dua tahun setelah pemekaran Kabupaten Ogan Ilir. Saat ini Pemkab Ogan Ilir sedang mengkaji secara detail masalah lahan pertanian. “Dalam mengkaji ini kami harus sangat berhati-hati. Sebab luas wilayah kita di sini itu 65 persen adalah rawa. Kami sangat berhati-hati dalam memetakan lahan pertanian berkelanjutan ini. Karena kalau sudah ditetapkan sebagai lahan pertanian, maka tidak boleh dialih fungsikan lagi,” sebut salah seorang pejabat Bappeda Ogan Ilir, Tuti.

Usai pertemuan itu, Amir Hamza berharap, Pemkab Donggala bisa menata tata ruang dengan maksimal maupun peningkatan PAD pasca bencana. Dari pertemuan itu kata Amir ada banyak sharing ilmu yang samgat bermanfaat bagi kedua daerah tersebut. “Dari kunjungan ini kami berharap Kabupaten Donggala bisa bangkit dan menata kembali RTRW yang ada di donggala,” harapnya.

Usai pertemuan itu, dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata dari kedua daerah yang diserahkan oleh masing-masing pimpunan. (*)

Tinggalkan Balasan